Jawaban kisi-kisi e bussiness ~ Life is An Adventure

Jumat, 18 November 2011

Jawaban kisi-kisi e bussiness

1.
a. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System: Foundation of E-Business. Prentice Hall. 2002)
b. E-business adalah mengenai penggunaan teknologi internet untuk melakukan transformasi proses bisnis yang dilakukan. Bentuk e-business yang paling mudah terlihat adalah pembelian barang secara online baik retail maupun grosir. (Samantha Shurety.1999. E-business with Net.Commerce. Prentice Hall)
YANG TERLIBAT DALAM E-BUSINESs ?
-> Semua pihak yang melakukan interaksi dalam sebuah sistem bisnis.
• Business
• Consumer
• Employ
• Goverment
DIMANA KEGIATAN E-BUSINESS DILAKUKAN ?

• Dimana saja sejauh terdapat fasilitas untuk akses

Mengapa perusahaan perlu mengaplikasikan e-busines:
-Mengurangi biaya penjualan dan pembelian
-Mengurangi waktu ke pasar
-Chanel penjualan global
- Mengurangi hambatan masuk pasar

2. kelebihan dan kekurangan implementasi e-bisnis dalam perusahaan:

Kelebihan:

- Mengurangi waktu dan biaya prosmosi dari produk/service yang dipasarkan karena tersedianya informasi secara menyeluruh di internet sepanjang waktu.
- Memberikan kesempatan konsumen yang berada di belahan dunia manapun untuk dapat menggunakan sebuah produk/service yang dihasilkan dari belahan dunia yang berbeda dan melakukan transaksi dan meraih informasi dari pihak pertama sepanjang tahun.
- Memberikan kesempatan konsumen untuk mendapatkan produk/service terbaik dari berbagai pilihan yang ada karena konsumen mendapat kesempatan untuk memilih berbagai jenis produk/service secara langsung.
- Memberikan kesempatan bagi konsumen yang terpisah tempat tinggalnya dari produsen untuk berinteraksi, berdiskusi dan bertukar pengalaman. Sehingga akan sangat menguntungkan produsen untuk meningkatkan kualitas produk/servicenya sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen.

=>Kekurangan:

- Dukungan pemerintah. Dukungan pemerintah yang masih belum jelas ditambah dengan belum adanya kebijakankebijakan yang mendukung perkembangan dari e-commerce ini dikeluarkan, belum jelasnya deregulasi dari system teknologi informasi khususnya internet yang merupakan salah satu tulang punggung dari perkembangan e-commerce, perbaikan sistem pabeanan dan deregulasi dalam ekspor impor barang.
- Perkembangan infrastruktur yang lambat. Salah satu hambatan utama adalah masih kurangnya insfrastrukur yang ada dan belum merata kepelosok Indonesia. Dibutuhkan keseriusan pemerintah untuk secara bertahap membangun infrastrukur yang baik dan terprogram sehingga secara bertahap, rakyat Indonesia mulai dapat dikenalkan dengan internet sebagai salah satu hasil dari perkembangan teknologi informasi dengan biaya yang murah dan terjangkau.
- Kurangnya sumber daya manusia. Kurangnya SDM Indonesia yang benar-benar menguasai sistem e-commerce ini secara menyeluruh, yang tidak saja menguasai secara teknis juga non-teknis seperti sistem perbankan, lalu lintas perdagangan hingga sistem hukum yang berlaku. Salah satu alasan yang cukup utama yaitu masih kurangnya ketersediaan informasi, mulai dari buku-buku referensi, jurnal, majalah/tabloid yang membahas tentang e-commerce juga sarana pendidikan, seminar, workshop hingga pusat-pusat pengembangan yang dibangun antara pemerintah, pusat-pusat pendidikan dan tenaga ahli di bidang e-commerce.
- Dukungan dari institusi finansial seperti bank dan asuransi. Belum banyaknya bank yang telah membangun system ’electronic banking’ nya dengan baik, selain itu perbankan Indonesia juga masih sulit untuk melakukan transaksi dengan menggunakan mata uang lain, apalagi dalam jumlah nilai yang kecil serta belum adanya pihak ketiga sebagai penjamin transaksi secara online yang benar-benar berada di Indonesia.

3.faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan e-bisnis:
-tidak ada komitmen yang utuh dari manajemen.
-penerapan e-busines tidak diikuti proses change manajement.
-tidak profesionalnya vendor teknologi informasi yang menjadi mitra bisnis.
-buruknya infrastruktur komunikasi
-tidak selarasnya strategi Ti dengan strategi perusahaan.
-adanya masalah keamanan dalam bertransaksi
-kurangnya dukungan finansial
-belum adanya peraturan yang mendukung dan melindungi pihak –pihak yang bertransaksi.
-menggunakan target jangka pendek sebagai pijakan investasi e-business.

4. perbedaan bisnis tradisional dan bisnis elektronik:
Bisnis tradisional :
-sulit promosi & akses pasar
-face to face
-paperwork
-biaya tinggi dan birokrasi.
-Prosedur manual
-pasar kurang kompetitif.
Butuh pegawai banyak.

Bisnis elektronik:
-pasar mudah
-penilaian independent
-negosiasi dan penawaran standard
-paperless
Alur informasi transparan
-anywhere anytime

5. Electronic Commerce (E-Commerce) didefinisikan sebagai proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan komputer. Salah satu jaringan yang digunakan adalah internet

Jenis-jenis e-comerce:

-business to business (B2B)
-business to sonsumer
-consumer to consumer
-government: G2G, G2B, G2C
-Consumers to businesses (C2B)
-Business to Employee
-mobile commerce (m-commerce)

Manfaat ecomerce:
-menambah pasar
-mengurangi biaya produksi
-mengurangi biaya inventory
-mengurangi biaya komunikasi
-hampir tidak terlihat perbedaan antara perusahaan besar dan kecil
-memudahkan konsumen dalam memilih barang, 24 jam nonstop.
-mempercepat dan mempermudah transaksi
-memungkinkan barang dijual lebih murah.
Hambatan/ tantangan e-comerce:
-infrastruktur telekomunikasi yang masih terbatas dan mahal
-delivery chanel
>. pengiriman barang masih ditakutkan hilang dijalan.
>. ketepatan waktu dalam pengiriman barang.
>. jangkauan pengiriman barang.

-kultur dan kepercayaan
-security
-munculnya jenis kejahatan baru
>. penggunaan kartu kredit curian
>. penipuan melalui sms, kuis
-ketidak jelasan hukum

6. jelaskan apa yang dimaksud dengan pengembangan aplikasi e-comerce
: Arsitektur e-commerce merupakan framework konseptual dari infrasktruktur dan aplikasi e-commerce yang diwujudkan dalam sebuah perencanaan struktur dan integrasi dari berbagai sumber-sumber yang ada dalam sebuah organisasi. Dalam proses pengembangannya terdiri dari enam langkah yaitu:
 Visi dan tujuan bisnis situs
 Peta aliran informasi dan data
 Modul-modul aplikasi yang memproses dan mengelola data serta informasi tsb.
 Software dan hardware yang menjalankan aplikasi-aplikasi tsb.
Panduan implementasi arsitektur tsb

7. cakupan dalam aplikasi e-comerce:
1.Pendefenisian visi dan tujuan, pendefenisian visi dan tujuan dari organisasi merupakan langkah awal untuk mendapatkan gambaran umum dari organisasi tersebut.
Pendefenisian arsitektur informasi, pendefinisian informasi yang dibutuhkan merupakan langkah selanjutnya untuk mengetahui situasi dan kondisi dalam rancangan pengembangan e-commerce.
2.Pendefenisian arsitektur data, aktifitas pada bagian ini seperti pengklasifikasian data yang dibutuhkan, cara pengolahannya dan sasaran yang ingin diambil untuk pengembangan.
3.Pendefenisian arsitektur aplikasi, pendefenisian ini dimaksudkan untuk menentukan jenis aplikasi dan batasan-batasan yang diinginkan baik dalam bidang keamanan, scalability dan realibility-nya.
4.Pendefenisian arsitektur teknikal, pendefenisian dari arsitektur teknikal dimaksudkan untuk menentukan jenis-jenis hardware dan software secara keseluruhan.
5.Pendefenisian arsitektur organisasi, dalam bagian ini ditentukan berbagai hal yang berhubungan dengan sumber daya, baik berupa manusia, keuangan, waktu yang dipergunakan.
6. Pemilihan opsi pengembangan
Pengembangan aplikasi dari e-commerce pada dasarnya mengikuti beberapa pendekatan. Masing-masing pendekatan tersebut memiliki keuntungan dan kekurangan yang pada intinya, pemilihan salah satu dari opsi tersebut akan memberikan efisiensi yang lebih besar dibandingkan opsi-opsi lainnya

8. manfaat dari arsitektur applikasi e-comerce:
 Membantu menciptakan keselarasan antara proyek TI dengan kebutuhan bisnis
 Memudahkan identifikasi komponen-komponen yang dapat dipakai ulang (reuse) dalam proyek lain
 Memudahkan perubahan/pengembangan lanjut: lebih cepat dengan gangguan minimal
 Menaikan tingkat abstraksi rancangan sistem untuk mempermudah analisa/evaluasi
 Meningkatkan komunikasi antara anggota tim (dengan berbagai latar belakang dan peran masing-masing)
 Mudah menemukan kesalahan secara dini, sebelum nantinya terlalu mahal untuk diperbaiki
 Skala (kapasitas dan scope) dapat direncanakan dengan baik

0 komentar:

Posting Komentar